Perkembangan Kesenian mulai dari
Seni Primitif, Seni Klasik, Seni Tradisional, Seni Modern, sampai Seni
Kontemporer
Segala bentuk hasil karya manusia didunia ini tentunya
selalu mengalami bentuk perubahan dan perkembangan dari waktu kewaktu, karena
tidak akan mungkin karya manusia terjadi begitu saja dan sampai disitu saja.
demikian pula halnya dengan karya seni yang dibuat oleh manusia. Tentunya karya
seni akan berawal dari bentuk karya yang paling sederhana dengan bahan yang
sederhana pula. dan karya seni tersebut akan mengalami perkembangan menjadi
lebih baik sesuai dengan jamannya.
. Perkembangan suatu kesenian
selalu bermula dari tingkatan kesenian yang paling sederhana yang tidak mungkin
langsung mencapai puncak perkembangan. Kesenian berkembang mengikuti perubahan
zaman dan berdasarkan kurun waktu. Di bidang seni rupa, ditinjau dari
perkembangan dan kurun waktunya sejak zaman prasejarah hingga sekarang, maka
karya seni yang dihasilkan dapat dikelompokkan dalam jenis seni primitif, seni
klasik, seni tradisional, seni modern, dan seni kontemporer.
Berikut akan dijelaskan mengenai
perkembangan hasil karya seni manusia dari zaman primitif sampai zaman modern.
Seni Primitif
Seni primitif berkembang pada zaman
prasejarah, yang mana tingkat kehidupan manusia pada masanya sangat sederhana
sekali dan sekaligus merupakan ciri utama, sehingga manusianya disebut orang
primitif. Hal ini berpengaruh dalam kebudayaan yang mereka hasilkan.
Mereka menghuni goa-goa, hidup
berpindah-pindah (nomaden) dan pekerjan berburu binatang. Di bidang kesenian,
karya seni yang dihasilkan juga sangat sederhana, namun memiliki nilai tinggi sebagai
ungkapan ekspresi mereka. Peninggalan karya seni yang dihasilkan berupa lukisan
binatang buruan, lukisan cap-cap tangan yang terdapat pada dinding goa, seperti
pada dinding goa Leang-leang di Sulawesi Selatan, goa-goa di Irian Jaya, dan
pada dinding goa Almira Spanyol.
Selain karya lukisan, terdapat juga
hiasan-hiasan pada alat-alat perburuan mereka yang berupa goresan-goresan
sederhana. Karya seni yang dihasilkan hanya merupakan ekspresi perasaan mereka
terhadap dunia misterius atau alam gaib yang merupakan simbolis dari
perasaan-perasaan tertentu, seperti perasaan takut, senang dan perdamaian.
Ciri-ciri lain dari seni premitif yaitu goresannya spontannitas, tanpa
perspektif, dan warna-warnanya terbatas pada warna merah, coklat, hitam, dan
putih.
Seni lukis zaman primitif mempunyai ciri-ciri
kolektivitas dan realigiusitas, bersifat populis, figur seniman sebagai
individu nyaris tidak mendapatkan tekanan. Seni primitif menvisualisasikan pola
hubungan konkrit dalam masyarakat. Seni merupakan ungkapan hierofani serentak,
juga visualisasi dari yang sakral. Seni dan ritual religius menjadi identik.
Sifat seni primitif :
·
Ritualistik menyebabkan banyaknya penggunaan pola-pola
dekoratif
·
Spiritual religius menyebabkan banyaknya seni tampil
tidak dalam bentuk realisme melainkan pola-pola stilistik yang menampilkan
imajis spirtual dari objek-objek, bahkan kekuatan-kekuatan gaib mistik, dibalik
objek-objek itu peninggalan-peninggalan sejarah memperlihatkan bahwa sejak
ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada
dinding-dinding gua untuk mencritakan bagian-bagian pentingdari kehidupan
mereka.
Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang
sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal
gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan
tangan didinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu
mineral berwarna. Karena hasil-hasil peninggalan seni lukis pada zaman primitif
dapat dilihat hingga sekarang, seperti warna-warni cap dari jari tangan yang
dibuat, menyebabkan seni lukis lebih cepat berkembang dibandingkan seni-seni
lain.
Seni Klasik
Kesenian klasik merupakan puncak
perkembangan kesenian tertentu, yang mana tidak dapat berkembang lagi (mandeg).
Karya seni yang dianggap klasik memiliki kriteria sebagai berikut : (1)
Kesenian yang telah mencapai puncak (tidak dapat berkembang lagi), (2) merupakan
standarisasi dari zaman sebelum dan sesudahnya, dan (3) telah berusia lebih
dari setengah abad. Selain dari ketentuan itu, suatu kesenian belum bisa
dikategorikan seni klasik. Karya-karya seni klasik dapat dijumpai pada
bangunan-bangunan kuno Nusantara pada zaman Hindu-Budha dan bangunan-bangunan
kuno di Yunani dan Romawi.
Seni Tradisional
Tradisi artinya turun temurun atau kebiasaan. Seni
tradisional berarti suatu kesnian yang dihasilkan secara turun-temurun atau
kebiasaan berdasarkan norma-norma, patron-patron atau pakem tertentu yang sudah
biasa berlaku. Seni tradisi bersifat statis, tidak ada unsur kreatif sebagai
ciptaan baru. Sebagai contoh dapat kita lihat pada lukisan gaya Kamasan
Klungkung, kriya wayang kulit, kriya batik, kriya tenun, dan sebagainya.
Seni Modern
Seni modern
merupakan kesenian yang menghasilkan karya-karya baru. Seniman yang kreatif
akan menghasilkan karya seni yang modern, karena di dalamnya ada unsur
pembaharuan, baik dari segi penggunaan media, teknik berkarya maupun unsur
gagasan/ide. Seni modern tidak terikat oleh ruang dan waktu, baik itu karya
yang dihasilkan di masa lampau maupun pada masa kini aslkan ada unsur
kreativitasnya. Karya-karya seni rupa modern dapat dilihat pada lukisan karya
Van Gogh, Pablo Picasso, Affandi, Basuki Abdullah, Gunarsa, patung karya G.
Sidharta, Edi Sunarso, Nuarta, dan sebagainya
Seni Kontemporer
Kontemporer berarti sekarang atau masa kini. Seni
kontemporer memiliki masa popularitas tertentu sehingga seni ini dapat
dikatakan bersifat temporer. Seni ini dapat dinikmati pada masa populernya dan
apabila sudah lewat maka masyarakat tidak lagi menyukainya. Karya-karya seni
kontemporer pada mulanya muncul di Eropa dan Amerika, seperti lukisan karya
Andy Warhol dan patung karya Hendri Moore. Belakangan ini, seni kontemporer
telah berkembang di berbagai negara yang memiliki gagasan yang unik, seperti
berupa patung dari es, lukisan pada tubuh manusia (body painting), seni
instalasi, grafity, dan sebagainya.
Contoh lukisan seni Kontemporer
|
Seni Kontemporer adalah salah satu
cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya
kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi
waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak
terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.
Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi
waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance.
Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
Ciri-ciri
- Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan
berkembang sesuai zaman.
- Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni,
alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya,
teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh
Karya-karya happening art,
karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.
Seniman
Gregorus Sidharta, Christo, dan
Saptoadi Nugroho.
0 komentar:
Posting Komentar